KD. 6 BIDANG SUDUT PANDANG GAMBAR

      Dalam merekam gambar perlu penentuan sudut pandang/framing agar objek yang disajikan hasilnya lebih baih dan indah. Bidang pandangan/framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.
Macam-macam framing yaitu :

1. ELS (Extreme Long Shot) 

     Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.

2. LS (Long Shot) 

     Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih dekat daripada ELS, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil dibandingkat latar keseluruhan.

3. MLS (Medium Long Shot)

     Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia biasanya ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala dalam shot ini. Latar belakang dan objek utama pun juga nampak sebanding.

4. MCU (Medium Close Up) 


     Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam dunia perfilman

5. CU (Close Up) 


     Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia biasanya ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.

6. BCU (Big Close Up)

     Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya.
7. ECU (Extreme Close Up) 

     Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detil memenuhi layar.

KD. 7 TEKNIK ZOOM DAN PANNING

1. Zoom
       Zoom adalah mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure. Otomatis untuk penggunaan shutter speed-nya harus rendah dan kebanyakan menggunakan lensa tele (zoom). Pada saat memotret atau tombol shutter ditekan, titik fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik).
       Cara melakukan teknik zoom :
  • Fokuskan objek tepat ditengah, kemudian di zoom sampai full dekat
  • Sambil memencet tombol shoot putar gelang zom ke zoom out atau menjauh
  • Untuk lebih aman terhadap lensa pilihan manual focus
  • gunakan speed sedikit lebih rendah misal 1/10s dan diafragma menyesuaikan
  • sebaiknya menggunakan tripod untuk menjaga fokus agar maksimal
  • untuk memperoleh kesan zooming yang menarik, pilih background yang memiliki kontras dan banyak warna.
2. Panning
       Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur.

          Cara melakukan teknik melakukan teknik panning :
  • Pilih Shutter Speed yang lebih rendah dari yang Anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30sec kemudian coba-coba dengan Shutter Speed yang lebih rendah. Shutter Speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60sec hingga 1/8sec.
  • Posisikan diri Anda di tempat dimana pandangan Anda terhadap objek tidak akan terhalang leh siapapun, atau apapun. Juga mempertimbangkan latar belakang objek Anda, meskipun akan blur namun jangan sampai mengganggu terhadap objek Anda. Background yang berwarna atau cenderung menghasilkan blur yang bagus.
  • Jika Anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yangbisa berputar agar pergerakan kamera mulus dalam mengikuti objek.
  • Jika Anda menggunakan kamera dengan auto focus motor Servo Anda dapat membiarkan kmera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol Shutter.
  • Jika kamera Anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat Anda harus melakukan pra-fokus pada kmera Anda di tempat dimana Anda akan menekan tombol Shutter.
  • Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol Shutter untuk mengambil focus pada objek, jika pergerakan tangan Anda sudah relative sama dengan objek maka tekan penuh tombol Shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan kamera).
  • Setelah Anda menekan tombol Shutter terus ikuti arah pergerakan objek sampai proses pengambilan gambar selesai.
  • Terakhir jangan lupa practice, practice and practice. Lakukan banyak latihan dalam mempraktekkan teknik Panning.


Sudut Pengambilan Gambar
         Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang bail. dalam fotografi dikenal 5 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu :
a. Bird Eye 
       Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
b. High Angle
               Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

c. Low Angle

        Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
d. Eye Level

          Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.

e. Frog Level
             Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

Sumber :
  • http://tipsfotografi.net/teknik-zooming-dalam-fotografi.html
  • http://liansmudas.blogspot.co.id/2014/10/materi-komposisi-foto-digital-kelas-xi.html
  • http://masroh19.blogspot.co.id/2013/02/sudut-pandang-pengambilan-gambar.html

KD 5. PENGOPERASIAN KAMERA DIGITAL

Komponen Kamera
Kamera memiliki komponen-komponen terpenting, komponen-komponen kamera adalah :
1. Body Kamera ( Badan Kamera )
2. Lensa
3. Tombol shutter (tombol menjepret)
4. dan Film atau Memory card

Dan komponen tambahan dari kamera adalah :
1. Lampu Flash
2. Pengatur speed
3. pengatur diafragma
4. pengatur ISO
5. Pengatur fokus pada lensa

Kamera juga memiliki asesoris yang banyak, seperti :
1. Flash eksternal
2. tripod
3. Remote shutter
4. dan lainnya.

       Untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang seimbang dan fokus yang tajam.

Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang wajib kita kuasai:

1. White Balance

Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan), gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar sesuai dengan suhu ruangan. Berikut adalah tabel Skala Kelvin

     Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.
2. Fokus
       
Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas) 2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat jelas.
3. Diafragma

    Diafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil) hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.
4. Shutter Speed

        Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk membekukan objek bergerak misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang sedang jatuh/air terjun.
Tehnik Fotografi Slow Spped
     
 Untuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada shutter speed yang rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod), agar mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.
5. ISO
     
 ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula  noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya benar benar minim. Agar  gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.
sumber:
  • http://liansmudas.blogspot.co.id/p/pengoperasian-kamera-digital.html
  • http://askthephotographer.com/2014/02/teknik-dasar-menggunakan-dslr/

KD.4 PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI

Cara merawat kamera digital sangatlah perlu dilakukan oleh fotografer profesional. Apalagi bagi mereka yang masih awam terjun ke bidang fotografi. Kita tentu tahu, kamera digital memiliki harga yang cukup fantastis. Dibandingkan dengan harga handphone termahal sekalipun, kamera digital tetap menjadi primadona tersendiri. Tak heran apabila banyak orang tidak ingin kamera kesayangannya rusak atau bahkan hanya lecet. Sebab, sekali lagi kamera digital memang sangat berharga.

11 Tips Cara Merawat Kamera dan Lensa Agar Lebih Awet
1. Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.
2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalaumemang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). Baca juga tips agar konsumsi baterai kamera lebih awet.
3. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). Baca juga tips agar konsumsi baterai kamera lebih awet.
4. Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer, kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara mendadak.
5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman. Baca juga cara paling aman saat menggantungkan kamera di pundak
6. Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko melebihi rentang tadi.
7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering. Baca cara mencegah munculnya kabut di lensa.
8. Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card, focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa. Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa jadi ada bagian yang patah.
9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko kemasukan debu.
10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR anda (baca disini caranya), kalau memang terdeteksi ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.
11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah adalah memakai silica gel. Baca tips menyimpan kamera dan lensa agar bebas dari lembap

Tips Merawat Kamera
1. Menempatkan kamera pada ruangan tertutup (dalam tas) dapat membantu menurunkan intensitas dan kuantitas masuknya debu, kotoran dan helai bulu yang dapat masuk atau menempel pada unit kamera. Perlu ekstra hati-hati ketika foto pada lingkungan yang berdebu dan perpasir (pantai). 
2. Gunakan alat perawatan kamera yang tepat dan benar. Hindari penggunaan tissue biasa, kaos baju,  alcohol dan bahan lainnya yang tidak dikhususkan untuk perawatan kamera. (silakan periksa item barang kami pada ‘tools untuk merawat kamera’) 
3. Bersihkan kamera dan lensa secara teratur, khususnya setelah digunakan pada ruang terbuka atau setelah hunting. Simpan kamera pada tas dan selipkan silica gel pada ruang tas untuk membantu  merawat tas dari jamur. 
4. Gunakan filter yang tepat dan sesuai untuk kamera, beberapa kamera sangat sensitif terhadap sinar  ultraviolet dari matahari. 
5. Bila terdapat cukup banyak asesoris kamera, maka sebaiknya ditempatkan pada 1 tas secara bersamaan untuk memudahkan pengawasan kamera kesayangan Anda. 
6. Jangan membawa kamera SLR dengan flash yang menempel apabila melakukan perjalanan yang jauh karena ‘shoe base’ flash atau ‘flash rail’ akan rawan terhadap kerusakan. 
7. Matikan kamera secara manual umumnya lebih baik daripada kamera mati secara otomatis, karena memperpanjang umur baterai. 
8. Lepaskan baterai dari kamera apabila sedang tidak digunakan pada waktu yang lama. 
9. Bersihkan tangan Anda dari kotoran sebelum mulai memfoto. 
10. Jika kamera terkena air, segera bersihkan dan keringkan secara seksama. Dapat menggunakan hairdryer dengan panas secukupnya untuk mengeringkan kamera dari air.

Sumber :