Komponen Kamera
Kamera memiliki komponen-komponen terpenting, komponen-komponen kamera
adalah :
1. Body
Kamera ( Badan Kamera )
2. Lensa
3. Tombol
shutter (tombol menjepret)
4. dan Film
atau Memory card
Dan komponen tambahan dari kamera adalah :
1. Lampu
Flash
2. Pengatur
speed
3. pengatur
diafragma
4. pengatur
ISO
5. Pengatur
fokus pada lensa
Kamera juga memiliki asesoris yang banyak, seperti :
1. Flash
eksternal
2. tripod
3. Remote
shutter
4. dan lainnya.
Untuk menghasilkan
gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus
menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR.
Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang
seimbang dan fokus yang tajam.
Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang wajib kita kuasai:
1. White Balance
Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan benda berwarna
putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap saja kita
menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu,
gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan), gunakan manual
fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan
white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau dengan gambar-gambar
untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white
flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan patokan untuk
mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar sesuai dengan suhu
ruangan. Berikut adalah tabel Skala Kelvin
Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan
10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan
kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan
kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai
gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau
kebiruan.
2. Fokus
3. Diafragma
Diafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil) hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.
4. Shutter Speed
Shutter speed
adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan
shuter speed adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin
besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula waktu buka dan
tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit.
Sebaliknya apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama
pula kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk
ke image sensor lebih banyak.Untuk membekukan objek bergerak misalnya
orang sedang berselancar atau baling-baling pada helikopter diperlukan
settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar disamping. Biasanya teknik
pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat
gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula satuan shutter
speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas 1/250 untuk membekukan aksi
(seperti gambar disamping) , serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk
memburamkan objek seperti air yang sedang jatuh/air terjun.
Tehnik Fotografi Slow Spped
5. ISO
sumber:
- http://liansmudas.blogspot.co.id/p/pengoperasian-kamera-digital.html
- http://askthephotographer.com/2014/02/teknik-dasar-menggunakan-dslr/